Jumat, 29 Maret 2019

bisnis parfum kapulaga

BISNIS KEHUTANAN
(PEMBUATAN PARFUM DARI MINYAK ATSIRI KAPULAGA)


Dosen Penanggung Jawab :
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si
Oleh:
Febrianty Natasya
161201081
MNH 6

 Hasil gambar untuk GAMBAR USU


  PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

INDUSTRI PEMBUATAN PARFUM
A.    Latar Belakang
               Saat ini, perkembangan minyak atsiri di dunia semakin pesat dikarenakan manfaatnya yang sangat beragam, diantaranya sebagai bahan parfum, kosmetik, obat, dan aromaterapi. Minyak atsiri (essential oil atau volatile oil) merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air. Minyak atsiri dihasilkan dari ekstrak tanaman, baik bagian akar, kayu, batang, biji, buah, daun, ataupun bunga.
Minyak atsiri  dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatile), mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat secara sintetis. Proses produksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 cara, yaitu: (1) pengempaan (pressing), (2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction), dan (3) penyulingan (distillation). Penyulingan merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri. Penyulingan dilakukan dengan mendidihkan bahan baku di dalam ketel suling sehingga terdapat uap yang diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dengan cara mengalirkan uap jenuh dari ketel pendidih air (boiler) ke dalam ketel penyulingan.

1.    Deskripsi dari tanaman kapulaga
             Kadamon merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan bercurah hujan tinggi, sepanjang sisi barat Ghast diselatan india dan juga srilanka hingga sampai than 1800 kebutuhan kapulaga dunia dipasok dari hutan ini dan juga dari penanaman sekitar daerah tersebut. Kapulaga mulai diperdagangkan mulai abad IV SM di yunani. Kualitas yang kurang baik dinamakan amomum, sedangkan kualitas terbaik dinamakan cardamom. Kapulaga dengan kualitas terbaik dan termahal dihasilkan dari Negara Nepal dengan ciri khas : berukuran besar, bewarna hitam, berbau harum dan  berbentuk agak pipih. Pada abad I M, Roma merupakan Negara terpenting dalam menghasilkan rempah ini dalam jumlah besar. Kapulaga merupakan satu-satunya rempah yang dihasilkan dari Negara timur sebagai bumbu dapur. 5 Abad kemudian kardamon terbaik didatangkan dari Amerika, Bosporus, Commanage.
               Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Nama asing kapulaga adalah pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.
Ada 2 jenis tanaman kapulaga, yang dikenal dengan kapulaga lokal (Amomurn cardamomum) dan kapulaga sabrang (Elletaria cardamomum). Kapulaga lokal dapat hidup pada ketinggian 200 – 1000 meter di atas permukaan laut, dan kapulaga sabrang pada 750 – 1500 meter. Namun kapulaga lokal khususnya menghendaki ketinggian optimum antara 300 – 500 meter di atas permukaan laut, karena pada ketinggian ini kapulaga dapat menghasilkan buah yang baik. Ketinggian tempat berkaitan erat dengan kondisi suhu udara setempat. Kapulaga memerlukan suhu 10 – 350C dengan udara yang sedikit lembab. Apabila di daerah yang curah hujannya sedikit atau musim kemaraunya berkepanjangan, tanaman kapulaga menjadi kurang berproduktif. Kapulaga adalah jenis tanaman rempah yang banyak mengandung minyak atsiri dan termasuk ke dalam famili Zingiberaceae yang awalnya merupakan tanaman hutan Tanaman asli Indonesia ini merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang masih belum banyak dikembangkan secara komersial oleh masyarakat dan menurut Dewan Atsiri Indonesia, tanaman ini berpotensi dikembangkan di masa mendatang.\

 2.      Manfaat dari tanaman kapulaga 
             Potensi pengembangan minyak atsiri kapulaga begitu menjanjikan, mengingat manfaat dari cardamon oil sangat beragam, diantaranya sebagai antioksidan pengenceran dahak (ekspektoran), memperlancar pengeluaran gas dari perut (karminatif), penambah aroma, obat encok, mulas, dan demam menghangatkan, membersihkan darah, antitusif dan analgetik. Kapulaga memiliki aroma sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri kapulaga mengandung komponen utama sineol, borneol, terpineol, terpenil asetat, α-pinen, dan β-pinen, selebihnya berupa monoterpen teroksigenasi, hidrokarbon monoterpen, dan. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft drink dan es krim di pabrik Amerika Adanya produk minyak kapulaga ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis buah kapulaga
Minyak kapulaga (cardamom oil) mempunyai banyak manfaat sehingga kebutuhan dan permintaan minyak ini cukup tinggi, terutama untuk pasar aromatherapy, farmasi, skincare dan Food & Baverage. Berdasarkan catatan WIKIPEDIA, ternyata minyak kapulaga banyak digunakan dalam produk soft drink dan ice cream di Amerika loh. Nah, berikut beberapa manfaat cardamom oil yang harus kamu ketahui :
a)      Untuk Pernapasan
Cardamom oil bersifat antipasmodiac dan sangat baik untuk mencegah asma serta sinus pada orang dewasa. Hal ini dikarenakan dalam minyak ini terkandung senyawa 1.8 Cineole. Selain itu, cardamom oil juga memberikan efek hangat, sehingga sangat baik untuk mengatasi gatal ditenggorokan. Berdasarkan beberapa catatan herbalist, kapulaga atau cardamom baik dalam bentuk bubuk, maupun dalam bentuk essential oil, sangat baik untuk perokok aktif dan pasif. Hal ini dikarenakan Cardamom dapat menetralisir efek tembakau dan juga racun pada rokok. Jadi, sebaiknya para perokok harus lebih banyak mengonsumsi kapulaga dan essential oil-nya untuk menetralisir efek tembakau dan racun rokok. Dengan demikian, Cardamom oil dapat membersihkan paru-paru dan mencegah terjadinya cancer paru-paru.
b)      untuk Pencernaan
Cardamom oil sangat hangat dan bersifat antiseptik. Selain dapat membantu mengatasi masalah gas dalam perut serta kembung, minyak ini juga dapat membantu mengatasi bakteri jahat dalam usus. Karena manfaat tersebut, banyak yang mengsumsi kapulaga bubuk sebagai minuman hangat atau bahan campuran dalam kopi, ice cream, atau produk F&B lainnya.
c)      Untuk Detoksifikasi dan Stimulant
Dalam minyak kapulaga (cardamom oil) terdapat senyawa kimia yang bersifat antioksidat dan antibakteri, sehingga minyak ini dapat dijadikan bahan detoks untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan juga sekaligus menstimulasi sekresi beberapa enzim. Selain itu, minyak kapulaga juga dapat menstimulasi diri dari tekanan depresi dan stress.
d)     Untuk Diuretik
Beberapa catatan peneliti mengungkapkan bahwa minyak kapulaga (cardamom oil) sangat baik untuk ginjal. Secara tradisional rimpang kapulaga telah digunakan untuk membantu mengeluarkan toksin dan kelebihan urea serta kalsium dalam ginjal. Sehingga, selain melancarkan urin, minyak kapulaga juga dapat mencegah dan membantu menyehatkan ginjal.
e)      Untuk Kulit
Minyak kapulaga mengandung senyawa anti oksidant dan atibakteri yang kuat. Selain itu, minyak ini juga mengandung vitamin C dan mangan. Sehingga, minyak kapulaga dapat membantu mencerahkan dan menyegarkan kulit, sebagai anti jerawat, anti aging, dan juga menyamarkan spot hitam diwajah.
3.      Pemanfaatan kapulaga sebagai salah satu produk peluang berbisnis 
           Cara Membuat Minyak Atsiri  Kapulaga yang sudah biasa dilakukan ada 2 macam, yaitu melalui proses penyulingan secara langsung dan distilasi menggunakan pelarut organik.
 1. Cara Membuat Minyak Atsiri Kapulaga dengan penyulingan
- Buah yang akan disuling, dijemur terlebih dahulu agar uap air hilang dan tidak mengganggu proses penyulingan.
- Biji-bijinya dilepaskan dari kulit atau kapsulnya. Biji itu digiling atau ditumbuk sampai lumat dan segera sesudah itu dimasukkan ke dalam ketel.
- Dalam ketel, bahan yang telahdilumatkan itu dihamparkan merata (tidak boleh terlalu tebal) di atas wadah-wadah.
- Wadah menyerupai saringan berlubang-lubang. Letak wadah di dalam ketel bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis.
- Supayal umatan-lumatan tadi tidak lolos dari lubang-lubangnya. Wadah tadi dialasisaringan-saringan terbuat dari kawat aluminium halus atau memakai kainkasa yang jarang.
- Antara wadah yang satu dengan wadah yang lainnya sejak dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas berongga-rongga.
- Cerobong pipa yang sekelilingnya berlubang-lubang dipasang di tengah sehingga menembus semua wadah. Cerobong ini dibuat dari logam stainless atau aluminium,dipasang terpadu, berpangkal pada tengah wadah yang terbawah.
- Sewaktu penyulingan, melalui lubang-lubang cerobong itu uap dalam ketel dapatmerata mengenai semua bahan yang disuling, hingga proses pembuatanminyak lebih sempurna. Uap bercampur minyak pun bebas menuju pipa pengeluaran.
Penyulingan selama 4 jam dapat menunda seluruh kandungan ester yang terdapat dalam minyak tersebut.

2.  Cara Membuat Minyak Atsiri Kapulaga dengan distilasi dengan pelarut ethano
 - Buah kapulaga segar yang cukup umur dikupas dulu kulit buahnyauntuk dipisahkan dengan bijinya. Kemudian dicuci bersih, dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung dengan ditutup kain selama 3 hari.
- Buah dan biji diblender menjadi serbuk dan disimpan dalam wadah tertutup untuk mengurangi penguapan minyak atsiri. Serbuk akan digunakan untuk distilasiminyak atsiri dan pembuatan ekstrak kasar.
Cara Membuat Minyak Atsiri Kapulaga melalui 2 proses tahapan pengolahan, yaitu : Proses pembuatan serbuk dan proses pengolahan minyak atsiri.
Untuk  pembuatan serbuk sendiri terdiri dari beberapa proses, antara lain:
 1).  Sortasi proses seleksi dimana produk yang memenuhi standar mutu yang diinginkandibedakan dengan produk yang tidak memenuhi standar mutu.
 2).  Pengupasan buah kapulaga dikupas untuk dipisahkan dari bijinya.
 3). Pencucian pencucian dimaksudkan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masihmelekat pada produk yang akan diolah.
 4). Pengeringan pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air produk agar lebih tahanlama dan lebih mudah untuk diolah.
 5). Pengecilan ukuran pengecilan ukuran bisa dilakukan dengan penggilingan atau menggunakan blender, tujuannya adalah untuk memperluas permukaan kontak produk.Sehingga proses distilasi nantinya bisa lebih cepat.
 6). Penyimpanan
Distilasi minyak atsiri (menggunakan pelarut ethanol)Sebanyak 50 g serbuk ditambah 100 ml pelarut metanol absolut dimasukkan dalam labu didih dan dipanaskan selama 6 jam pada suhu 80 derajat Celcius.
Hasil distilasi ditampung dalam labu erlenmeyer. Minyak atsiri yang tertampung dipisahkan dari pelarut dengan cara dipanaskan pada suhu 80 derajat Celcius. Minyak atsiri yang diperoleh disimpan dalam botol gelap, ditutup rapat dengan alumunium foil  dan disimpan pada suhu 4 derajat Celcius.

Proses Pembuatan Parfum dari Minyak atsiri kapulaga 
Gambar terkait

4. Kondisi perdagangan minyak atsiri
      
Eksportir/industri manufaktur sebagai pelaku akhir dalam mata rantai perdagangan minyak atsiri di dalam negeri memperoleh minyak atisiri melalui pedagang perantara. Di antara pedagang perantara adalah juga “agen” atau perwakilan eksportir dan sebagian lain bersifat bebas. Pedagang perantara membeli minyak atsiri dari pedagang pengumpul yang berpangkal di daerah-daerah produsen. Pedagang pengumpul umumnya memberikan modal atau uang muka kepada petani/penyuling sehingga minyak yang dihasilkan oleh petani/penyuling harus dijual kepada pengumpul tersebut dengan harga yang ditentukan oleh pembeli/pengumpul berdasarkan mutu yang dinilai secara sepihak oleh pembeli secara subyektif (organoleptik), tidak berdasarkan mutu atau kadar atau kandungan senyawa esensial dalam  produk minyak atsiri tersebut. Artinya, minyak yang bermutu baik atau kurang baik dihargai sama. Inilah yang menyebabkan penyuling melakukan pencampuran minyak atsiri bermutu rendah dengan yang bermutu baik atau bahkan penyuling enggan untuk memproduksi minyak yang bermutu baik.
          Industri minyak atsiri terdiri dari rangkaian kegiatan produktif yang terhubung antara aktivitas nilai yang satu dengan yang lain membentuk rantai nilai industri. Rantai nilai juga merupakan  keterkaitan dalam suatu kegiatan usaha sejak bahan baku tanaman sampai dengan konsumen industri, yaitu industri parfum, kosmetik, toiletries, dan pangan. Industri pangan, farmasi dan kosmetik di dalam negeri merupakan pasar produk minyak atsiri atau turunan minyak atsiri. Potensi pasar yang besar tersebut masih belum dimanfaatkan, oleh karena industri yang mengolah minyak atsiri kasar menjadi produk turunannya masih sangat terbatas. Kebutuhan produk turunan yang dibutuhkan oleh industri pangan, farmasi dan kosmetik diperoleh melalui impor.

DAFTAR PUSTAKA
Fachry, E dan Sumardi. 2007. Identifikasi Minyak Atsiri Biji Kapulaga (Amomum cardamomum). Jurnal Sains & Matematika (JSM). Vol 15 (2) : 83-87