BISNIS KEHUTANAN
(PEMBUATAN PARFUM DARI MINYAK ATSIRI KAPULAGA)
Dosen Penanggung
Jawab :
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si
Oleh:
Febrianty Natasya
161201081
MNH 6

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
INDUSTRI PEMBUATAN PARFUM
A.
Latar Belakang
Saat ini, perkembangan minyak atsiri di dunia semakin pesat
dikarenakan manfaatnya yang sangat beragam, diantaranya sebagai bahan parfum,
kosmetik, obat, dan aromaterapi. Minyak atsiri (essential oil atau volatile
oil) merupakan minyak yang mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami
dekomposisi, mempunyai rasa getir (pungent taste), berbau wangi sesuai
dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak
larut dalam air. Minyak atsiri dihasilkan dari ekstrak tanaman, baik bagian
akar, kayu, batang, biji, buah, daun, ataupun bunga.
Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak
terbang merupakan bahan yang bersifat mudah menguap (volatile),
mempunyai rasa getir, dan bau mirip tanaman asalnya yang diambil dari
bagian-bagian tanaman seperti daun, buah, biji, bunga, akar, rimpang, kulit
kayu, bahkan seluruh bagian tanaman. Minyak atsiri selain dihasilkan oleh
tanaman, dapat juga sebagai bentuk dari hasil degradasi oleh enzim atau dibuat
secara sintetis. Proses produksi minyak atsiri dapat ditempuh melalui 3 cara,
yaitu: (1) pengempaan (pressing), (2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent
extraction), dan (3) penyulingan (distillation). Penyulingan
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri.
Penyulingan dilakukan dengan mendidihkan bahan baku di dalam ketel suling
sehingga terdapat uap yang diperlukan untuk memisahkan minyak atsiri dengan
cara mengalirkan uap jenuh dari ketel pendidih air (boiler) ke dalam
ketel penyulingan.
1.
Deskripsi dari tanaman kapulaga
Kadamon
merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan bercurah hujan tinggi, sepanjang
sisi barat Ghast diselatan india dan juga srilanka hingga sampai than 1800
kebutuhan kapulaga dunia dipasok dari hutan ini dan juga dari penanaman sekitar
daerah tersebut. Kapulaga mulai diperdagangkan mulai abad IV SM di yunani.
Kualitas yang kurang baik dinamakan amomum, sedangkan kualitas terbaik
dinamakan cardamom. Kapulaga dengan kualitas terbaik dan termahal dihasilkan
dari Negara Nepal dengan ciri khas : berukuran besar, bewarna hitam, berbau
harum dan berbentuk agak pipih. Pada
abad I M, Roma merupakan Negara terpenting dalam menghasilkan rempah ini dalam
jumlah besar. Kapulaga merupakan satu-satunya rempah yang dihasilkan dari
Negara timur sebagai bumbu dapur. 5 Abad kemudian kardamon terbaik didatangkan
dari Amerika, Bosporus, Commanage.
Kapulaga (Amomum
cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih
banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal
dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Nama asing kapulaga adalah
pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani menyebut buah itu cardamomom yang
kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris
disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi,
dan elakkaai dalam bahasa Tamil.
Ada
2 jenis tanaman kapulaga, yang dikenal dengan kapulaga lokal (Amomurn
cardamomum) dan kapulaga sabrang (Elletaria cardamomum).
Kapulaga lokal dapat hidup pada ketinggian 200 – 1000 meter di atas permukaan
laut, dan kapulaga sabrang pada 750 – 1500 meter. Namun kapulaga lokal
khususnya menghendaki ketinggian optimum antara 300 – 500 meter di atas
permukaan laut, karena pada ketinggian ini kapulaga dapat menghasilkan buah
yang baik. Ketinggian tempat berkaitan erat dengan kondisi suhu udara setempat.
Kapulaga memerlukan suhu 10 – 350C dengan udara yang sedikit lembab.
Apabila di daerah yang curah hujannya sedikit atau musim kemaraunya
berkepanjangan, tanaman kapulaga menjadi kurang berproduktif. Kapulaga adalah
jenis tanaman rempah yang banyak mengandung minyak atsiri dan termasuk ke dalam
famili Zingiberaceae yang awalnya merupakan tanaman hutan Tanaman asli
Indonesia ini merupakan salah satu penghasil minyak atsiri yang masih belum
banyak dikembangkan secara komersial oleh masyarakat dan menurut Dewan Atsiri
Indonesia, tanaman ini berpotensi dikembangkan di masa mendatang.\
2.
Manfaat dari
tanaman kapulaga
Potensi pengembangan minyak
atsiri kapulaga begitu menjanjikan, mengingat manfaat dari cardamon
oil sangat beragam, diantaranya sebagai antioksidan pengenceran dahak
(ekspektoran), memperlancar pengeluaran gas dari perut (karminatif), penambah
aroma, obat encok, mulas, dan demam menghangatkan, membersihkan darah,
antitusif dan analgetik. Kapulaga memiliki aroma sedap sehingga orang Inggris
menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal
dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri kapulaga mengandung
komponen utama sineol, borneol, terpineol, terpenil asetat, α-pinen, dan
β-pinen, selebihnya berupa monoterpen teroksigenasi, hidrokarbon monoterpen,
dan. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga dipakai untuk menyedapkan soft
drink dan es krim di pabrik Amerika Adanya produk minyak kapulaga ini
diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis buah kapulaga
Minyak kapulaga (cardamom oil) mempunyai banyak manfaat
sehingga kebutuhan dan permintaan minyak ini cukup tinggi, terutama untuk
pasar aromatherapy, farmasi, skincare dan Food & Baverage. Berdasarkan catatan WIKIPEDIA,
ternyata minyak kapulaga banyak digunakan dalam produk soft drink dan ice cream di
Amerika loh. Nah, berikut beberapa manfaat cardamom oil yang
harus kamu ketahui :
a)
Untuk
Pernapasan
Cardamom oil bersifat
antipasmodiac dan sangat baik untuk mencegah asma serta sinus pada orang
dewasa. Hal ini dikarenakan dalam minyak ini terkandung senyawa 1.8 Cineole.
Selain itu, cardamom oil juga memberikan
efek hangat, sehingga sangat baik untuk mengatasi gatal ditenggorokan.
Berdasarkan beberapa catatan herbalist, kapulaga atau cardamom baik dalam
bentuk bubuk, maupun dalam bentuk essential oil,
sangat baik untuk perokok aktif dan pasif. Hal ini dikarenakan Cardamom dapat menetralisir efek tembakau dan juga
racun pada rokok. Jadi, sebaiknya para perokok harus lebih banyak mengonsumsi
kapulaga dan essential oil-nya untuk
menetralisir efek tembakau dan racun rokok. Dengan demikian, Cardamom oil dapat membersihkan paru-paru dan
mencegah terjadinya cancer paru-paru.
b) untuk Pencernaan
Cardamom oil sangat hangat dan bersifat antiseptik. Selain
dapat membantu mengatasi masalah gas dalam perut serta kembung, minyak ini juga
dapat membantu mengatasi bakteri jahat dalam usus. Karena manfaat tersebut,
banyak yang mengsumsi kapulaga bubuk sebagai minuman hangat atau bahan campuran
dalam kopi, ice cream, atau produk F&B lainnya.
c) Untuk Detoksifikasi dan
Stimulant
Dalam minyak kapulaga (cardamom oil) terdapat
senyawa kimia yang bersifat antioksidat dan antibakteri, sehingga minyak ini
dapat dijadikan bahan detoks untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan juga
sekaligus menstimulasi sekresi beberapa enzim. Selain itu, minyak kapulaga juga
dapat menstimulasi diri dari tekanan depresi dan stress.
d) Untuk Diuretik
Beberapa catatan peneliti mengungkapkan bahwa minyak
kapulaga (cardamom oil) sangat baik untuk ginjal. Secara
tradisional rimpang kapulaga telah digunakan untuk membantu mengeluarkan toksin
dan kelebihan urea serta kalsium dalam ginjal. Sehingga, selain melancarkan
urin, minyak kapulaga juga dapat mencegah dan membantu menyehatkan ginjal.
e) Untuk Kulit
Minyak
kapulaga mengandung senyawa anti oksidant dan atibakteri yang kuat. Selain itu,
minyak ini juga mengandung vitamin C dan mangan. Sehingga, minyak kapulaga
dapat membantu mencerahkan dan menyegarkan kulit, sebagai anti jerawat, anti
aging, dan juga menyamarkan spot hitam diwajah.
3.
Pemanfaatan kapulaga sebagai salah satu produk
peluang berbisnis
Cara
Membuat Minyak Atsiri Kapulaga yang
sudah biasa dilakukan ada 2 macam, yaitu melalui proses penyulingan secara
langsung dan distilasi menggunakan pelarut organik.
- Buah yang akan disuling, dijemur terlebih
dahulu agar uap air hilang dan tidak mengganggu proses penyulingan.
- Biji-bijinya dilepaskan dari kulit atau
kapsulnya. Biji itu digiling atau ditumbuk sampai lumat dan segera sesudah itu
dimasukkan ke dalam ketel.
- Dalam ketel, bahan yang telahdilumatkan itu
dihamparkan merata (tidak boleh terlalu tebal) di atas wadah-wadah.
- Wadah menyerupai saringan berlubang-lubang. Letak
wadah di dalam ketel bertingkat-tingkat atau berlapis-lapis.
- Supayal umatan-lumatan tadi tidak lolos dari
lubang-lubangnya. Wadah tadi dialasisaringan-saringan terbuat dari kawat
aluminium halus atau memakai kainkasa yang jarang.
- Antara wadah yang satu dengan wadah yang
lainnya sejak dari tingkat bawah sampai ke tingkat atas berongga-rongga.
- Cerobong pipa yang sekelilingnya
berlubang-lubang dipasang di tengah sehingga menembus semua wadah. Cerobong ini
dibuat dari logam stainless atau aluminium,dipasang terpadu, berpangkal pada
tengah wadah yang terbawah.
- Sewaktu penyulingan, melalui
lubang-lubang cerobong itu uap dalam ketel dapatmerata mengenai semua bahan
yang disuling, hingga proses pembuatanminyak lebih sempurna. Uap bercampur
minyak pun bebas menuju pipa pengeluaran.
Penyulingan selama 4 jam dapat menunda seluruh
kandungan ester yang terdapat dalam minyak tersebut.
- Buah kapulaga segar yang cukup umur
dikupas dulu kulit buahnyauntuk dipisahkan dengan bijinya. Kemudian dicuci
bersih, dan dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung dengan
ditutup kain selama 3 hari.
- Buah dan biji diblender menjadi serbuk dan
disimpan dalam wadah tertutup untuk mengurangi penguapan minyak atsiri.
Serbuk akan digunakan untuk distilasiminyak atsiri dan pembuatan ekstrak kasar.
Cara Membuat Minyak Atsiri Kapulaga melalui
2 proses tahapan pengolahan, yaitu : Proses
pembuatan serbuk dan proses pengolahan minyak atsiri.
Untuk pembuatan serbuk sendiri
terdiri dari beberapa proses, antara lain:
1). Sortasi proses seleksi
dimana produk yang memenuhi standar mutu yang diinginkandibedakan dengan produk
yang tidak memenuhi standar mutu.
2). Pengupasan buah kapulaga
dikupas untuk dipisahkan dari bijinya.
3). Pencucian pencucian dimaksudkan
untuk membersihkan kotoran-kotoran yang masihmelekat pada produk yang akan
diolah.
4). Pengeringan pengeringan bertujuan
untuk mengurangi kadar air produk agar lebih tahanlama dan lebih mudah untuk
diolah.
5). Pengecilan ukuran pengecilan
ukuran bisa dilakukan dengan penggilingan atau menggunakan blender,
tujuannya adalah untuk memperluas permukaan kontak produk.Sehingga proses
distilasi nantinya bisa lebih cepat.
6). Penyimpanan
Distilasi minyak atsiri (menggunakan pelarut
ethanol)Sebanyak 50 g serbuk ditambah 100 ml pelarut metanol absolut dimasukkan
dalam labu didih dan dipanaskan selama 6 jam pada suhu 80 derajat Celcius.
Hasil distilasi ditampung dalam labu erlenmeyer.
Minyak atsiri yang tertampung dipisahkan dari pelarut dengan cara dipanaskan
pada suhu 80 derajat Celcius. Minyak atsiri yang diperoleh disimpan dalam botol
gelap, ditutup rapat dengan alumunium foil dan disimpan pada suhu 4
derajat Celcius.
Proses Pembuatan Parfum dari Minyak atsiri kapulaga

4. Kondisi perdagangan minyak atsiri
Eksportir/industri manufaktur sebagai pelaku akhir dalam
mata rantai perdagangan minyak atsiri di dalam negeri memperoleh minyak atisiri
melalui pedagang perantara. Di antara pedagang perantara adalah juga “agen”
atau perwakilan eksportir dan sebagian lain bersifat bebas. Pedagang perantara
membeli minyak atsiri dari pedagang pengumpul yang berpangkal di daerah-daerah
produsen. Pedagang pengumpul umumnya memberikan modal atau uang muka kepada
petani/penyuling sehingga minyak yang dihasilkan oleh petani/penyuling harus
dijual kepada pengumpul tersebut dengan harga yang ditentukan oleh
pembeli/pengumpul berdasarkan mutu yang dinilai secara sepihak oleh pembeli
secara subyektif (organoleptik), tidak berdasarkan mutu atau kadar atau
kandungan senyawa esensial dalam produk minyak atsiri tersebut. Artinya,
minyak yang bermutu baik atau kurang baik dihargai sama. Inilah yang
menyebabkan penyuling melakukan pencampuran minyak atsiri bermutu rendah dengan
yang bermutu baik atau bahkan penyuling enggan untuk memproduksi minyak yang
bermutu baik.
Industri
minyak atsiri terdiri dari rangkaian kegiatan produktif yang terhubung antara
aktivitas nilai yang satu dengan yang lain membentuk rantai nilai industri.
Rantai nilai juga merupakan keterkaitan dalam suatu kegiatan usaha sejak
bahan baku tanaman sampai dengan konsumen industri, yaitu industri parfum,
kosmetik, toiletries, dan pangan. Industri pangan, farmasi dan kosmetik di
dalam negeri merupakan pasar produk minyak atsiri atau turunan minyak atsiri.
Potensi pasar yang besar tersebut masih belum dimanfaatkan, oleh karena
industri yang mengolah minyak atsiri kasar menjadi produk turunannya masih
sangat terbatas. Kebutuhan produk turunan yang dibutuhkan oleh industri pangan,
farmasi dan kosmetik diperoleh melalui impor.
DAFTAR PUSTAKA
Fachry, E dan
Sumardi. 2007. Identifikasi Minyak Atsiri Biji Kapulaga (Amomum cardamomum). Jurnal
Sains & Matematika (JSM). Vol 15 (2) : 83-87